Eksotisme Tegel, Ubin Klasik Yogyakarta Yang Penuh Sejarah
August 08, 2022
Tegel merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yang berarti ubin. Tegel sangat banyak ditemui pada rumah-rumah Indonesia tempo dulu dan memiliki karakteristik serta motif yang khas. Di Indonesia, motif tegel terinspirasi dari pola batik tulis dengan shading warna yang lebih lembut dan gelap. Tegel diperkirakan telah digunakan sejak abad ke-13 hingga abad ke-15 dan berasal dari negara Spanyol dan Portugal. Dari dua negara tersebut, kemudian menyebar ke seluruh dunia hingga ke Indonesia dan diadaptasi dengan kearifan lokal, sehingga terciptalah motif-motif sesuai kebudayaan Indonesia.
Perkembangan tegel di Indonesia dimulai pada tahun 1920-an oleh dua orang berkebangsaan Belanda bernama Lois Maria Stocker dan Jules Gerrit Commane yang mendirikan pabrik bernama Tegel & Beton Kunci di Yogyakarta dan lokasinya tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. Pada masanya, tegel hanya dipasang pada bangunan milik bangsawan atau kerajaan.
Handmade dan ramah lingkungan
Jika anda perhatikan, motif tegel tidak selalu sempurna dan presisi jika dibandingkan dengan material lantai lainnya seperti keramik. Ini dikarenakan pembuatan tegel dilakukan secara handmade tanpa bantuan mesin, mulai dari pembentukan, embossing hingga proses pewarnaan. Warna pada tegel-pun cenderung kontras dengan warna-warna mencolok, sehingga menghasilkan motif yang unik dan eksklusif. Walaupun masih dibuat dengan tangan dan manual, saat ini anda dapat custom pembuatan tegel dengan warna dan motif yang anda inginkan.
Proses pembuatannya yang tradisional dan minim penggunaan mesin membuat penggunaan tegel sangat ramah lingkungan, akibat tidak adanya polusi yang dihasilkan selama proses pembuatan.
Kelebihan tegel dibanding material lantai lainnya
Tegel memiliki ciri khas utama yakni motifnya yang klasik dan unik. Siapapun dapat langsung mengenali tegel hanya dengan melihat coraknya yang khas. Penggunaan tegel pada hunian menghadirkan kesan vintage, namun akan terlihat modern dengan perpaduan yang pas.
Selain motif, ciri khas lain dari tegel adalah teksturnya yang halus tapi tidak licin. Ini membuat tegel terasa lebih dingin dan sejuk saat kita berada di atasnya. Tegel cocok digunakan pada dinding kamar mandi, dapur, hingga teras dan kamar tidur. Karena tidak menerap air, lantai tegel memiliki daya tahan yang baik. Warna pada tegel juga sangat awet dan tidak mudah pudar bahkan setelah puluhan tahun digunakan.
Tegel juga tidak perlu perawatan khusus. Pemilik rumah hanya perlu menjaga kilap tegel dengan rutin menyapu dan membersihkannya dengan cairan pembersih lantai biasa. Tidak perlu khawatir, setelah dipel tegel akan cepat kering tanpa perlu diangin-anginkan.
Dari segi bobot, tegel terasa lebih berat dibandingkan dengan jenis lantai lainnya atau ubin bermotif tegel yang dibuat dengan mesin. Ukuran tegel juga terbatas, yakni 20 x 20 cm dengan proses pembuatan yang cukup lama, yakni hingga enam bulan. Dengan terbatasnya ukuran ini, pemilik harus menggunakan lebih banyak tegel untuk memenuhi luas ruangan yang diinginkan. Sehingga walaupun harga tegel lebih murah, namun kuantitas yang diperlukan lebih banyak.
Jika anda memang menyukai tampilan ruangan yang klasik, tidak ada salahnya mencoba mengaplikasikan tegel pada salah satu sudut ruangan di dalam rumah. Jangan lupa padukan dengan furniture dan perabotan yang sesuai untuk mendapatkan penampilan yang unik dan berbeda. Selamat mencoba!
Read more: