Salah satu desain rumah dengan gaya kontemporer yang dapat diaplikasikan pada rumah-rumah di Indonesia adalah The American Farmhouse. Rumah berbentuk persegi panjang dengan desain sederhana ini terinspirasi dari rumah di wilayah pedesaan Amerika Serikat yang memang dirancang sebagai rumah praktis. Desain arsitektur rumah ini sangat populer di Amerika sepanjang tahun 1700-an hingga 1800-an.
Sejarah rumah bergaya farmhouse di Amerika
Farmhouse pada mulanya dibangun hanya sebagai tempat berlindung bagi para pekerja dan keluarganya, sehingga pembangunannya disesuaikan dengan gaya hidup mereka. Bukan hanya kayu, bahan utama untuk membangun rumah klasik farmhouse disesuaikan dengan bahan yang tersedia di wilayahnya, contohnya di Texas yang menggunakan batu kapur sebagai material bangunan utamanya.
Karena menyesuaikan kehidupan pemiliknya, bangunan ini dilengkapi dengan beranda yang memiliki dua fungsi utama. Selama musim panas beranda digunakan sebagai area untuk mendinginkan diri, sementara sepanjang tahun, beranda berfungsi sebagai “ruang lumpur” yaitu tempat untuk melepas sepatu bot kotor sebelum masuk ke dalam. Sementara pada bagian eksterior, rumah ini dilengkapi dengan dinding papan kayu horizontal yang disusun saling tumpang tindih untuk mencegah angin dan kelembapan.
Secara tata letak, bangunan ini memiliki denah yang hampir serupa dimana Lantai pertama terdiri dari dapur luas pada bagian belakang rumah, lalu ruang tamu formal di bagian depan rumah, sementara kamar tidur di lantai dua. Rumah pertanian yang dibangun pada awal 1900-an biasanya memiliki perapian yang cukup besar, karena perapian merupakan jantung terutama pada rumah-rumah yang dibangun di timur laut. Perapian besar ini adalah satu-satunya sumber panas untuk menghangatkan diri dan memasak.
Farmhouse dalam perkembangan zaman
Di dalam perkembangannya, para pemilik rumah menambahkan sayap pada sisi samping atau belakang rumah sebagai ruang tambahan untuk anggota baru, atau untuk generasi selanjutnya. Terdapat pula beranda panjang besar yang menghubungkan indoor-outdoor, yang berfungsi sebagai tempat bersantai yang teduh. Sementara pada bagian eksterior, warna asli untuk rumah-rumah ini relatif terbatas dan dicampur dalam pilihan warna putih, hijau muda, kuning pucat, biru muda, dan beberapa warna gelap lainnya, terutama merah.
Selain perubahan zaman, faktor lain yang mempengaruhi evolusi dari rumah bergaya farmhouse ini adalah lokasi. Meskipun demikian, rumah ini selalu memiliki elemen serupa seperti bentuknya yang persegi panjang, dilengkapi dengan beranda depan yang besar, dilengkapi dengan material kayu atau batu alam, memiliki jendela-jendela kecil, serta penempatan ruang formal dan pribadi yang terpisah.