Mengenal Yakisugi, Metode Pengawetan Kayu Tradisional Unik Dari Jepang

August 30, 2022



Jika sedang berada di Jepang, anda mungkin akan melihat deretan rumah-rumah kayu berwarna hitam. Sekilas ini tampak seperti eksterior rumah kayu yang dicat hitam saja, namun setelah dilihat kembali ternyata itu bukanlah cat melainkan kayu yang sudah terbakar hingga jadi arang. 

Adalah Yakisugi () atau yang saat ini banyak dikenal dengan istilah Shou Sugi Ban, sebuah teknik pengawetan kayu tradisional yang sudah dipraktekkan selama ratusan tahun di Jepang. Yaki memiliki arti dibakar sedangkan Sugi berarti pohon cemara, salah satu jenis yang merupakan endemik Jepang.

Kelebihan Yakisugi
Kayu-kayu dari pohon cemara yang telah dibelah hingga mendapatkan bentuk memanjang ini memang sengaja dibakar untuk digunakan sebagai bahan membuat rumah. Teknik pembakaran ini sudah digunakan selama ratusan tahun dan memiliki banyak manfaat.

Dengan Yakisugi, kayu menjadi lebih awet dan bahkan dapat bertahan hingga ratusan tahun. Tidak hanya itu, hunian yang menggunakan kayu Yakisugi lebih tahan terhadap cuaca, terlebih Jepang adalah negara dengan empat musim sehingga cuaca ekstrem dapat menyerang kapan saja.


source: Nakamoto Foresrty

Kelebihan lain dari Yakisugi adalah tahan terhadap rayap, karat dan yang lebih mencengangkan lagi, kayu arang ini lebih tahan terhadap api. Teknik Yakisugi awalnya berasal dari Jepang bagian barat, kemudian menyebar ke seluruh negara hingga mendunia kurang lebih dalam kurun waktu 11 hingga 12 tahun belakangan ini.

Penggunaan Yakisugi 
Yakisugi tidak hanya menciptakan kesan dramatis dan elegan, tekstur pada kayu arang ini juga menyerupai kulit reptil sehingga terlihat sangat eksotis. Teknik pembakaran atau karbonisasi ini dapat membuat kayu tahan hingga lebih dari seratus tahun. Daya tahan ini sangat jauh bila dibandingkan dengan kayu biasa yang hanya tahan selama 20 hingga 40 tahun.

Karena daya tahannya yang luar biasa, orang Jepang banyak yang menggunakan Yakisugi sebagai bahan untuk eksterior rumah mereka. Kayu tidak perlu lagi diberi cat, varnish, maupun anti rayap karena segala macam rayap dan serangga sangat menghindari kayu yang telah dikarbonisasi.


source: Pinterest

Jika dilihat dari kejauhan, hunian dengan Yakisugi tampak seperti rumah kayu elegan yang dicat hitam biasa. Tekstur dan keunikannya akan tampak bila dilihat dari jarak yang lebih dekat. Tidak hanya unik, rumah dengan Yakisugi-pun sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Biaya perawatannya juga cukup murah karena hanya perlu dioleskan dengan minyak linseed setiap sepuluh atau lima belas tahun sekali.

Tidak hanya rumah, anda juga bisa memanfaatkan Yakisugi sebagai pagar yang tahan cuaca dan tidak mudah keropos. Pagar dengan Yakisugi cocok dengan berbagai tema hunian, terutama modern minimalis. Tekstur dan warnanya yang sangat menarik tidak akan anda temukan di pabrik manapun. 


source: Kuro Collection from Behance

Pada bagian interior, Yakisugi juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat berbagai macam
furniture seperti kabinet, kursi, lemari dan meja. Warna dan teksturnya yang elegan akan sangat cocok ditempatkan di berbagai sudut rumah. 


source: Ann Sacks

Kamar mandi dengan Yakisugi juga terlihat menawan dan cocok dipadukan dengan berbagai macam elemen dan warna. Faktanya, kayu yang telah melalui proses pembakaran ini dapat memancarkan berbagai macam warna tergantung pada seberapa dalam anda membakarnya. 

Yakisugi memang eksotis, unik dan estetik. Untuk mendapatkan Yakisugi anda dapat memesannya langsung dari Jepang atau jika ingin, anda juga dapat membuatnya sendiri. Anda tinggal menyiapkan waktu, tenaga dan tempat untuk proses pembakaran. Lalu, apakah anda sudah siap membuatnya?

Read more:

Aplikasi Arsitektur Renaisans Eropa Sebagai Hunian