Unik & Berbudaya, Berikut Lima Elemen Penting Untuk Menciptakan Hunian Bernuansa Tradisional

August 08, 2022


image source: bali villas

Hunian dengan desain rumah tradisional Indonesia seringkali dianggap sudah ketinggalan zaman dan tidak menarik. Rumah dengan konsep desain seperti ini-pun sangat jarang dijadikan pilihan dalam membangun hunian idaman. Padahal, desain rumah tradisional atau arsitektur vernakular, memiliki nilai budaya yang unik dan istimewa.

Bentuk-bentuk hunian tradisional sebetulnya dilengkapi dengan filosofi dan maknanya masing-masing. Misalnya, rumah limas dari sumatera selatan yang atapnya berbentuk menyerupai perisai (trapesium) memiliki makna sebagai perisai yang melindungi rumah beserta isinya dari segala yang jahat dari luar. Di jawa tengah, anda akan menemukan rumah joglo sebagai rumah tradisionalnya. Rumah joglo biasanya memiliki empat pilar utama yang merupakan representasi arah mata angin, yakni timur, barat, selatan dan utara, yang disebut sebagai ‘soko guru’.

Rumah joglo dan limas yang kami sebut diatas hanyalah dua dari sekian banyak jenis rumah tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaan rumah tradisional saat ini memang sangat jarang ditemui, terlebih di kota-kota besar, padahal rumah tradisional pantas mendapatkan apresiasi karena dapat bertahan dengan jati dirinya di tengah gempuran zaman.

Aplikasi desain rumah tradisional pada hunian kontemporer

Walaupun menjadi
‘the least favorite’ sebetulnya eksotisme rumah tradisional sangat menarik untuk diaplikasikan pada hunian masa kini. Sentuhan tradisional pada sebuah hunian dapat menciptakan suasana laid-back yang menyenangkan sekaligus menenangkan  bagi para penghuninya. Anda-pun dapat merasa seperti sedang berlibur setiap hari di dalam rumah.

Untuk menciptakan hunian dengan nuansa tradisional, sebetulnya tidak perlu dengan merombak seluruh bagian rumah. Anda cukup memilih satu dari lima elemen penting berikut ini untuk mendapatkan nuansa etnik di dalam rumah.

Atap tinggi dan lebar


image source: Joglo Villa

Atap pada rumah tradisional tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari cuaca namun juga sebagai salah satu cara untuk menunjukkan status sosial pemiliknya. Atap tradisional pada hunian modern secara simbolik dapat menunjukkan identitas si pemilik rumah, sekaligus memberi manfaat di dalamnya. Bentuk atap rumah tradisional biasanya lebar dan tinggi, ini membuat rumah menjadi sejuk dan terkesan besar.

Penggunaan material kayu


image source: thenewyorktimes

Dari Sabang sampai Merauke, hampir semua suku di Indonesia menggunakan kayu sebagai material utama pembuatan rumah tradisional. Dalam bentuknya, rata-rata rumah tradisional berbentuk seperti panggung yang fungsinya untuk menghindari diri dari banjir, gempa bumi serta gangguan hewan liar.

Kini, material kayu dapat anda sematkan pada beberapa ruangan di dalam rumah. Misal, pada lantai, jendela atau pintu utama. Penggunaan material kayu selalu digemari karena klasik dan tidak lekang oleh waktu. Hunian yang menggunakan material kayu-pun memiliki nilai seni yang artistik serta bernilai lebih, apalagi jika menggunakan jenis kayu yang mahal.

Lush of greenery


image source: vilondo.com

Untuk menambah kesan alami pada hunian bergaya tradisional, gunakan tanaman tropis sebanyak-banyaknya. Tanaman merupakan salah satu elemen penting pada sebuah hunian. Keberadaannya memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai pembatas antar ruang dan sebagai sumber kehidupan karena menyediakan oksigen tak terbatas.

Dengan tanaman yang tumbuh subur di sekeliling rumah, jiwa dan raga para penghuninya tentu menjadi lebih sehat karena lingkungan yang segar dan asri setiap hari.

Ruang tanpa sekat


image source: balirealty.com

Memiliki rumah dengan desain tradisional tentu dapat menjadi obat rindu akan kampung halaman. Di desa, rumah-rumah dibangun tanpa sekat antar tetangga atau biasanya hanya menggunakan tanaman sebagai pembatasnya. Anda dapat mengaplikasikan budaya tersebut pada hunian dengan meminimalisir penggunaan sekat antar ruang. 

Rumah tanpa sekat membuat pemandangan menjadi lapang sekaligus memudahkan berinteraksi dengan orang lain. Dengan begitu, anda dan keluarga dapat terasa lebih dekat namun tetap pada privasi masing-masing. Ruang tanpa sekat yang menghadap taman atau kolam renang juga bisa menjadi stress reliever karena berlimpah cahaya matahari dan udara yang selalu mengalir.

Menempatkan patung atau pintu dengan ukiran 


image source: villa101.com

Patung merupakan seni karya rupa tiga dimensi yang dapat dilihat dan dinikmati dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Patung tidak hanya memiliki nilai estetika, keberadaannya juga menunjang keindahan sebuah bangunan. Menempatkan patung-patung atau pintu kayu dengan ukiran pada salah satu sudut rumah - seperti di taman - dapat memunculkan nuansa etnik pada hunian anda. 

Dari kelima elemen yang telah disebutkan diatas, manakah yang ingin anda mulai terlebih dahulu?

Read more:

Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan Parket dan Vinil Yang Penting Diketahui